Ikan Paus Itu Ikan Atau Bukan

Ikan Paus Itu Ikan Atau Bukan

Perbedaan Paus dan Lumba-lumba dengan Ikan

1. Paus dan lumba-lumba berdarah panas. Sedangkan ikan berdarah dingin.

2. Paus dan lumba-lumba menghirup udara melalui paru-paru. Ikan menggunakan insang untuk mengekstrak udara dari air.

3. Paus dan lumba-lumba melahirkan. Kebanyakan ikan bertelur.

4. Ekor paus dan lumba-lumba bergerak ke atas dan ke bawah. Ekor ikan bergerak dari sisi ke sisi.

Adapun ciri khusus dari mamalia laut yang harus diketahui, dikutip dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, antara lain:

Kenapa Paus Bukan Termasuk Ikan?

Menurut buku "Mamalia" karya Syerif Nurhakim Dede Abdurohman, paus tidak termasuk ke dalam golongan ikan karena tidak dapat bernafas dalam air.

Ketika bernafas paus harus menuju ke permukaan untuk mengambil udara melalui lubang udara di atas kepala mereka. Diketahui paus tergolong ke dalam jenis mamalia terbesar yang hidup di lautan.

Menurut Jumanta dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Hewan, paus sebagai salah satu mamalia juga memiliki paru-paru, kelenjar susu, mempunyai rambut dan berdarah panas. Seperti hewan mamalia lainnya paus juga akan melahirkan dan menyusui anaknya.

Hewan ini merupakan hewan pemakan daging (karnivora) tetapi juga dapat memakan tumbuhan (herbivora).

Diketahui bahwa paus dapat memakan beberapa ton ikan kecil setiap harinya. Selain itu paus juga memiliki cadangan lemak di tubuhnya setebal lebih dari 30 cm.

Berikut merupakan klasifikasi ilmiah yang dimiliki oleh paus mengutip dari laman International Whaling Commission:

- Mysticeti (paus balin atau mysticetes terdiri atas 4 famili dan 14 spesies

- Odontoceti (paus bergigi atau odontocetes terdiri atas 10 famili dan 75 spesies)

Ternyata masih banyak yang menyebut paus sebagai ikan, yaitu “ikan paus”. Ternyata sebutan “ikan paus” ini salah loh, karena paus merupakan mamalia. Apakah kalian salah satunya?

Paus dan anggota ordo cetacea lainnya, seperti lumba-lumba dan pesut, tergolong mamalia, walaupun sepenuhnya hidup di dalam air. Hal ini karena mereka memenuhi empat karakteristik utama dari mamalia, yaitu berdarah panas, melahirkan dan menyusui anaknya, menghirup oksigen, dan berambut.

Paus memiliki lapisan lemak bawah kulit yang membantu menjaga suhu tubuh agar tetap panas. Untuk menghasilkan panas, paus juga berenang dan mencerna makanan. Suhu tubuh yang panas ini membantu paus untuk dapat bermigrasi dan hidup di berbagai perairan, dari yang sangat dingin seperti di kutub hingga yang hangat seperti di daerah tropis.

Tidak seperti ikan yang bertelur, paus melahirkan anaknya setelah mengandung selama sembilan sampai 15 bulan. Setelah lahir, anak-anak ini kemudian meminum susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu paus betina selama setahun. Pada masa tersebut, induk betina mengajari anak-anaknya lokasi untuk mencari makan dan berkembang biak, serta cara untuk melindungi diri dari predator.

Sejak SD kita telah diajari bahwa ikan bernapas menggunakan insang. Nah, paus tidak bernapas menggunakan insang, tetapi paru-paru. Ya, Anda tidak salah baca. Paus memiliki paru-paru dan mereka bernapas melalui lubang di tengkorak mereka ketika keluar dari air. Untuk diketahui, beberapa spesies paus bisa bertahan di bawah air hingga 90 menit, meskipun mayoritas hanya mampu menahan napas 20 menit.

Tidak banyak yang mengetahui, tetapi paus punya rambut, setidaknya sekali dalam hidup mereka. Mayoritas spesies kehilang rambut mereka sebelum dilahirkan, tetapi ada juga yang mampu mempertahankan rambut di area kepala atau sekitar mulut mereka. Paus bungkuk, misalnya, memiliki bonggol-bonggol di kepala yang rupanya adalah folikel rambut. Inilah sebabnya, beberapa paus bungkuk dewasa memiliki rambut yang keluar dari bonggol-bonggol tersebut. Memiliki tulang keras Tengkorak paus, seperti cetacea umumnya, terbuat dari tulang keras yang dilewati oleh darah. Ini kebalikan dari ikan yang tengkoraknya terbuat dari tulang rawan yang tipis, fleksibel dan dapat mengapung di air.

Jika Anda masih belum bisa menerima bahwa paus bukan ikan, amati caranya berenang. Ikan pada umumnya berenang maju dengan menggerakan ekornya ke samping, tetapi paus melengkungkan punggungnya dan menggerakkan kakinya naik-turun untuk berenang maju.

Karakteristik ini hanya dapat diamati pada awal kehidupan, karena rambut mamalia laut menghilang saat dewasa. Pada lumba-lumba rambut ada pada bagian moncong. Sedangkan pada dugong terdapat bulu sikat pada bibir. Selain paus dan lumba-lumba, ada beberapa hewan yang tergolong mamalia laut yakni anjing laut, anjing laut, duyung, dugong, manatee, walrus, hingga berang-berang laut.

Paus dan lumba-lumba berdarah panas. Sedangkan ikan berdarah dingin. Paus dan lumba-lumba menghirup udara melalui paru-paru. Ikan menggunakan insang untuk mengekstrak udara dari air. Paus dan lumba-lumba melahirkan. Kebanyakan ikan bertelur. Ekor paus dan lumba-lumba bergerak ke atas dan ke bawah. Ekor ikan bergerak dari sisi ke sisi.

Jadi, sobat OSC sudah tau ya bahwa paus itu berbeda dengan ikan pada umumnya. Karena paus merupakan mamalia.

Semoga bermanfaat. Dan sampai jumpa di artikel selanjutnya~

Bobo.id - Apakah teman-teman sudah tahu kalau paus sebenarnya tidak termasuk dalam kelompok ikan?

Di artikel sebelumnya, Bobo menjelaskan bahwa paus ternyata bukanlah seekor ikan.

Baca Juga: Meski Dikenal Buas, Ada Makhluk Laut yang Membuat Hiu Putih Besar Ketakutan

Paus adalah mamalia yang hidup di dalam air. Wah, selama ini pasti banyak yang keliru menyebut paus dengan sebutan "ikan paus".

Selain paus, ada juga hiu yang seringkali dikatakan sejenis dengan paus.

Nah, apakah hiu juga termasuk mamalia? atau tetap masuk kelompok ikan, ya?

Baca Juga: Serba Putih! Inilah Wat Rong Khun, Kuil yang Jadi Daya Tarik Wisatawan

Coba teman-teman ingat-ingat lagi ciri-ciri paus sebagai hewan mamalia. Kemudian bandingkan dengan kebiasaan hiu.

Paus memiliki ciri-ciri mamalia, seperti, berdarah panas, menghirup oksigen, melahirkan dan menyusui anaknya, berambut dan bertulang keras.

Yuk, cari tahu ciri-ciri hiu!

Baca Juga: Tak Kalah dari Thor, Ini 10 Dewa Terkuat Lainnya yang Dimiliki Marvel

Berbeda dengan paus, hiu berdarah dingin. Mereka tidak memiliki lemak di bawah kulit dan tidak mampu mengatur temperatur tubuhnya.

Oleh sebab itu, mereka harus tetap berada di zona air yang menjadi tempat kelahiran mereka, biasa di perairan yang hangat.

Memang ada hiu yang hidup di air dingin, tetapi mereka harus tetap di area tersebut untuk bertahan hidup dan tidak bisa bermigrasi ke perairan hangat seperti paus.

Baca Juga: Sedang Ada di Medan? Jangan Lupa Kunjungi 5 Tempat Wisata Ini

2. Bernapas dengan Insang

Jika paus bernapas dengan paru-paru, hiu bisa menyerap oksigen secara langsung dari air menggunakan insang yang berada di balik struktur bercelah pada samping kepala mereka.

Karena itu, hiu tidak perlu muncul ke atas permukaan air untuk menghirup udara, teman-teman.

Baca Juga: 3 Aplikasi Belajar Mengetik 10 Jari di Komputer, Pernah Coba?

Tergantung pada jenisnya, seekor induk hiu bisa mengeluarkan hingga 100 telur dan menyembunyikannya di antara tanaman lamun, atau menyimpannya di dalam tubuh mereka hingga menetas.

Setelah menetas, anak-anak hiu tidak disusui atau dibantu oleh induknya, dan harus belajar sendiri cara untuk bertahan hidup dan mencari makan.

Baca Juga: Bagai Tony Stark Nyata, Robert Downey Jr. Buat Proyek Teknologi untuk Bersihkan Planet!

Inilah mengapa induk hiu harimau di perairan Missisipi dan Alabama memutuskan untuk meletakkan di perairan terbuka, bukan menyembunyikannya di antara tanaman lamun seperti spesies hiu pada umumnya.

Perairan tersebut dilalui oleh burung-burung darat yang bermigrasi, dan sering kali burung yang kelelahan atau kebasahan karena hujan jatuh ke laut dan menjadi makanan anak-anak hiu yang baru menetas dan belum mahir berburu.

Baca Juga: Penggemar Harry Potter? Kunjungi Wahana Hiburan Bertema Harry Potter di Jawa Timur, yuk!

Seperti jenis ikan lainnya, tengkorak hiu tidak terbuat dari tulang keras, melainkan tulang rawan yang fleksibel, tipis, ringan dan bisa mengapung di air.

Tulang rawan ini bisa bertahan terhadap tekanan kompresi sehingga hiu dapat berenang dengan cepat dan lincah ketika berburu.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Toilet di Stasiun Antariksa Internasional, ya?

Jika dilihat dari ciri-cirinya, ternyata hiu tidak memenuhi ciri-ciri mamalia, teman-teman.

Jadi, hiu termasuk dalam kelompok ikan, ya!

(Penulis: Shierine Wangsa Wibawa)

Baca Juga: Ada Nomor ISBN di Buku Pelajaran, Apa Fungsi dan Maknanya, ya?

Tonton video ini, yuk!

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera

Paus adalah salah satu jenis hewan terbesar di dunia yang menguasai wilayah lautan. Hewan ini kerap disebut sebagai ikan, padahal nyatanya bukan. Simak penjelasan di bawah ini.

Di seluruh lautan di dunia, paus tersebar dengan berbagai famili. Status paus merupakan hewan yang dilindungi karena populasinya yang terancam.

Namun sayangnya, saat ini populasi paus terus menurun sebagai akibat dari perburuan liar yang dilakukan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, paus memiliki keunikan sebagai hewan. Salah satunya mampu mendengar hingga ratusan kilometer di bawah air.

Melahirkan dan Menyusui

Mamalia laut mengasuh anaknya seperti mamalia di darat

Ciri ini hanya dapat diamati pada awal kehidupan, karena rambut mamalia laut menghilang saat dewasa. Pada lumba-lumba rambut ada pada bagian moncong. Sedangkan pada dugong terdapat bulu sikat pada bibir.

Selain paus dan lumba-lumba, ada beberapa hewan yang tergolong mamalia laut yakni anjing laut, anjing laut, duyung, dugong, manatee, walrus, hingga berang-berang laut.

Axolotl Itu Ikan, Reptil, atau Amfibi?

Axolotl, binatang unik nan menggemaskan yang terlihat seperti Pokemon ini, adalah hewan yang berasal dari perairan dekat Mexico City.

Makhluk ini memiliki kemampuan yang langka, yaitu mereka bisa tetap menjadi tahap larva sepanjang hidup mereka. Sementara amfibi lain tumbuh dan meninggalkan air untuk hidup di tanah kering, seperti kodok, kebanyakan axolotl tetap menjadi “bayi” seumur hidup mereka.

Axolotl sendiri sebenarnya adalah hewan berjenis amfibi. Tapi tunggu dulu, jika axolotl sepanjang hidupnya berada di air, harusnya mereka adalah spesies ikan.

Secara teknis memang seperti itu, tetapi itu tidak benar! Dalam kasus yang jarang terjadi, axolotl akan tumbuh dewasa, tidak menjadi “bayi” seumur hidup. Axolotl dewasa ini akan meninggalkan air dan hidup di darat, tetapi ini sangat jarang sekali terjadi.

Karena kemampuannya untuk tumbuh, bisa hidup di daratan, maka para ahli mengklasifikasikan axolotl sebagai amfibi. Saat axolotl tumbuh dewasa, mereka disebut dengan salamander Mexico.

Nama hewan lucu ini berasal dari bahasa Aztec yang berarti "anjing air" atau "monster air".. Axolotl memiliki tubuh memanjang, kaki pendek, dan ekor. Mereka memiliki insang luar “berbulu”. Axolotl memiliki empat jari di kaki depan dan lima jari di kaki belakang. Mereka bisa tumbuh hingga 30 cm.

Axolotl juga dikenal memiliki mulut yang cukup lebar. Jika diperhatikan dari sudut tertentu, Axolotl terlihat seperti secara permanen. Axolotl juga memiliki beragam warna, dari mulai, coklat, hitam, putih, dan bintik-bintik emas.

Walaupun terlihat imut, ternyata mereka adalah predator puncak di habitatnya, mereka memangsa cacing, kecebong, serangga, dan beberapa jenis ikan.

Axolotl juga sangat agresif terhadap satu sama lain. Dua axolotl di area yang sama akan menyerang satu sama lain, menggigit insang, kaki, dan ekor. Axolotl memiliki kemampuan meregenerasi anggota dan organ tubuh, bahkan mereka bisa menumbuhkan jantung mereka sendiri.

Axolotl termasuk ke dalam hewan nokturnal, artinya mereka menghindari cahaya. Seperti banyak hewan nokturnal lainnya, mereka memiliki penglihatan yang buruk dan mengandalkan indra lainnya, yaitu penciuman, untuk memburu mangsa.

Kita akan kesulitan untuk menemukan hewan ini di alam liar, karena amfibi ini memiliki habitat yang sangat kecil, mereka hanya hidup di danau dekat Mexico City. Akibat aktivitas manusia, sebagian besar habitat mereka telah hancur, mereka kerap diburu untuk dijadikan hewan peliharaan.

Sabtu 28 Januari 2023 18:59 WIB

Axolotl, binatang unik nan menggemaskan yang terlihat seperti Pokemon ini, adalah hewan yang berasal dari perairan dekat Mexico City.

Makhluk ini memiliki kemampuan yang langka, yaitu mereka bisa tetap menjadi tahap larva sepanjang hidup mereka. Sementara amfibi lain tumbuh dan meninggalkan air untuk hidup di tanah kering, seperti kodok, kebanyakan axolotl tetap menjadi “bayi” seumur hidup mereka.Axolotl sendiri sebenarnya adalah hewan berjenis amfibi. Tapi tunggu dulu, jika axolotl sepanjang hidupnya berada di air, harusnya mereka adalah spesies ikan.Secara teknis memang seperti itu, tetapi itu tidak benar! Dalam kasus yang jarang terjadi, axolotl akan tumbuh dewasa, tidak menjadi “bayi” seumur hidup. Axolotl dewasa ini akan meninggalkan air dan hidup di darat, tetapi ini sangat jarang sekali terjadi.Karena kemampuannya untuk tumbuh, bisa hidup di daratan, maka para ahli mengklasifikasikan axolotl sebagai amfibi. Saat axolotl tumbuh dewasa, mereka disebut dengan salamander Mexico.

Bernafas dengan Paru-paru

Mamalia laut menghirup oksigen melalui lubang nafas, kemudian diolah di paru-paru

Paus Terbesar di Dunia

Ukuran dari ikan paus bervariasi bergantung kepada spesiesnya. Spesies terbesar paus yaitu paus biru memiliki ukuran sekitar 30 meter dengan bobot 180 ton.

Sedangkan spesies kerdil yaitu paus sperma yang panjangnya sekitar 3,5 meter. Paus memiliki berbagai jenis sirip yaitu sirip samping, sirip punggung dan sirip ekor.

Mengutip dari IFL Science, paus terbesar yang diketahui hingga saat ini merupakan paus biru yang juga dilabeli sebagai hewan terbesar di Bumi. Mereka dapat tumbuh mencapai panjang 33 meter dan memiliki berat tiga kali lipat dari paus terbesar kedua.

Ukuran paus biru yang begitu besar dikhawatirkan dapat meningkatkan resiko kanker. Namun penelitian menemukan empat gen yang berperan penting yang tidak hanya meningkatkan ukuran tubuh paus tetapi juga melindungi dari risiko terkena kanker.

Ternyata risiko kanker yang dimiliki oleh paus tidak hanya berasal dari ukurannya saja tetapi juga berasal dari masa hidupnya yang lama. Peneliti kemudian menemukan dua gen yang menjadi penjelas mengapa paus tidak terkena kanker.

Gen GHSR dan IGFBP 7 merupakan kedua gen yang menekan risiko kanker pada paus. GHSR diketahui akan memengaruhi siklus sel dan IGFBP 7 dikenal dapat menekan beberapa jenis kanker. Hal ini menyebabkan paus dapat tumbuh tanpa terancam terkena penyakit kanker.

Jika selama ini kamu mengira paus dan lumba-lumba adalah golongan ikan, maka hal itu kurang tepat. Karena faktanya, paus dan lumba-lumba bukanlah ikan tetapi mamalia laut.

Seperti halnya mamalia, paus dan lumba-lumba termasuk hewan berdarah panas. Meski, hidup di laut, tetapi mamalia tidak bernapas dengan insang seperti ikan, melainkan menghirup udara menggunakan paru-paru, dikutip dari situs Suaka Laut Nasional Florida Keys (NOAA).

Paus dan lumba-lumba harus sering melakukan perjalanan ke permukaan air untuk menarik napas. Lubang sembur di atas kepala berfungsi sebagai hidung, sehingga memudahkan mereka muncul ke permukaan untuk menghirup udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, di Indonesia terdapat 35 jenis mamalia laut. Ada 34 jenis Cetacea (paus dan lumba-lumba) dan 1 Sirenia (dugong). Hewan tersebut dilindungi berdasarkan aturan Permen LHK 106/2018.

Nah, untuk mengetahui perbedaan mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba dengan golongan ikan, berikut ini perbedaan dan ciri-cirinya.

Anda mungkin ingin melihat